Yayasan Cipta Kerja Indonesia menggandeng anggota DPR RI Komisi XI sekaligus Ketua Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ), Indah Kurnia, untuk menggelar festival musik bertajuk Solo Jazz Festival, yang diselenggarakan pada Selasa (31/5) dengan menggunakan mobil karavan sebagai panggung. Tak hanya itu, acara yang di gelar di Balaikota Surakarta ini turut menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Jateng, dan Pemkot Surakarta. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kota Magelang, festival yang diadakan di Solo ini sukses menarik minat masyarakat setempat, meskipun diselenggarakan pada masa transisi pandemi menuju endemi Covid-19. Menghadirkan musisi Jazz, Surabaya Pahlawan Jazz (SPJ), acara ini sukses menggaet ratusan penonton.
Diselenggarakannya acara ini selain untuk menghibur masyarakat, tetapi juga membantu musisi-musisi lokal yang terdampak pandemi Covid-19 dan kurang mendapat respon dan perhatian dari pemerintah. Adanya festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap musik Jazz. “Maka dari itu, saya bersama Yayasan Cipta Kerja Indonesia dan OJK, bekerja sama dalam menyelenggarakan roadshow musik jazz ini”, ucap Indah Kurnia Anggota DPR RI Komisi XI. Adanya batasan regulasi terkait pengunjung, membuat panitia penyelenggara memilih hari Selasa untuk menyelenggarakan Solo Jazz Festival ini. “Sebenarnya, panitia acara Festival Musik Jazz Solo sendiri hanya membuka seratus tiket, tetapi ternyata penontonnya melebihi target,” ucap Farizan Hasmi, ketua pelaksana Solo Jazz Festival (31/5).
Roadshow musik jazz ini sendiri
ingin terlebih dahulu menyasar dan menargetkan kota-kota di luar titik
Surabaya, terutama Jawa Tengah. Indah Kurnia sendiri mengungkapkan keterkejutannya,
bahwa Solo Jazz Festival mendapat sambutan baik dari warga sekitar. Sehingga hal
ini menambah rasa senang, bangga, dan rasa syukur terhadap Tuhan, sebab di
masa pandemi ini masyarakat bisa menjadi lebih aktif dan bahagia. Eko Yunanto,
Kepala OJK Kota Solo berharap, adanya acara seperti saat ini membuat masyarakat
terbantu, khususnya para musisi-musisi lokal yang terdampak pandemi Covid-19.
Reporter: Hesti Prihartini, Fajar Indrajaya
Penyunting: Fisterina Wardani