Wahai angin yang berbisik sendu,
Kabarkan derita di tanah Ibu,
Sawah meranggas, air pun surut,
Rakyat menangis, harapan luruh.
Di sekolah reyot anak-anak meringkuk,
Mengeja mimpi di buku yang lusuh,
Gizi tak cukup, ilmu pun pupus,
Masa depan tergadai, nasib pun lurus.
Gunung-gunung runtuh, bumi menggigil,
Banjir menyapu, jerit mengalir,
Langit kelam menangis pilu,
Di balik gedung, tawa mengabu.
Wahai aparat, wahai pejabat,
Jangan biarkan rakyatmu melarat,
Di jalan mereka berseru lantang,
Menuntut hak di negeri bimbang.
Bangunlah negeri, sebelum binasa,
Sebelum bendera lusuh tak bermakna,
Rakyat bukan sekadar angka,
Mereka nyawa, mereka jiwa.
Penulis: Oliviana Angelicha Effendy