Universitas merupakan sebuah wadah untuk
mahasiswa sebagai sarana dan prasarana pembelajaran kuliah maupun menuangkan
ide-ide lainnya. Untuk menunjang sarana dan prasarana tersebut, diperlukan
fasilitas-fasilitas kampus yang mampu menunjang perkuliahan tersebut. Dengan
membangun infrastruktur kampus yang mampu mewadahi mahasiswa, akan menjadikan
mahasiswa menjadi lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran kuliah
dan juga mahasiswa akan merasa nyaman. Jika fasilitas infrastruktur sarana dan
prasarana kampus lengkap dan merata akan sangat membantu mahasiswa dalam
menjalankan studi perkuliahannya. Mahasiswa juga dapat mengkreasikan ide-ide
atau inspirasi nya untuk membuat sebuah sesuatu yang bermanfaat dan itu perlu
adanya fasilitas infrastruktur yang memadai.
Tetapi semua itu tidak lah mudah seperti membalikkan telapak tangan, sampai sekarang pun banyak kampus yang masih menghiraukan nya padahal fasilitas infrastruktur kampus sangatlah penting bagi mahasiswa. Jika fasilitas kampus tidak merata dan lambat, maka bisa menghambat dan berdampak negatif bagi mahasiswa maupun universitas nya. Ada beberapa faktor yang membuat terhambatnya infrastruktur kampus yang tidak lengkap dan merata, diantaranya adalah faktor ekonomi atau uang. Padahal perlu ditekankan lagi bahwa mahasiswa juga membayar uang gedung dan uang SPP dengan nominal yang terbilang cukup banyak demi bisa melanjutkan studi perkuliahannya, tapi malah tidak di fasilitasi oleh kampus baik infrastruktur nya yang tidak merata serta pembangunan yang lama tidak ada titik terang nya. Jika mahasiswa sudah membayar uang tersebut, otomatis mahasiswa berhak mendapatkan fasilitas kampus yang tersedia tapi nyatanya malah sebaliknya; mahasiswa hanya di tuntut untuk melunasi uang pembayaran perkuliahan, tapi tidak di topang dengan sarana dan prasarana kampus yang memadai.
Pembangunan infrastruktur yang lambat dan lama membuat keluh kesah mahasiswa, banyak diantaranya yang menyudutkan kalau universitas atau pihak kampus hanya memakan uang mereka saja. Kampus dirasa tidak memperhatikan apa yang harus di fasilitasi untuk para mahasiswanya hak-hak mereka untuk menunjang pembelajaran perkuliahan maupun yang lainnya dalam lingkup masih di kampus sangat dirugikan karena mereka merasa kalau mereka tidak mendapatkan apa-apa dari pihak kampus dalam sarana dan prasarana infrastruktur perkuliahan.
Permasalahan yang dialami kampus atau universitas memang banyak sekali yang menyinggung tentang kurangnya atau fasilitas infrastruktur kampus yang tidak merata, sehingga hal ini menimbulkan pandangan tersendiri bagi mahasiswa. Banyak contoh misalnya, antara fakultas satu dengan fakultas yang lainnya merasa saling iri dengan perbedaan infrastruktur fasilitasnya di fakultas masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa ada rasa kecemburuan antar fakultas lain dengan yang lainnya, ini perlu diperhatikan oleh pihak universitas atau kampus untuk segera ditinjau kembali permasalahan tersebut. Sebab, jika hal ini masih terlalu di permasalahkan, akan timbul rasa iri dan rasa tidak terima karena mereka membayar uang gedung maupun uang SPP atau uang yang lainnya untuk pembayaran perkuliahan tetapi sarana dan prasarana infrastruktur di fakultas nya berbeda walaupun membayar uang kuliah dengan nominal sama.
Contoh yang lainnya ruang ke-sekertariatan bagi ukm maupun ormawa-ormawa di fakultas masing-masing maupun universitas kampus yang dianggap tidak adil oleh sebagian mahasiswa, karena ukm maupun ormawa-ormawa tersebut yang di fasilitasi oleh kampus dirasa hanya untuk ukm dan ormawa-ormawa tertentu saja. Ukm dan ormawa tertentu itu yang dianggap tidak adil dan tidak merata. Harusnya kampus bisa berlaku adil dan tidak membeda-bedakan ukm maupun ormawa apapun alasannya, karena ukm dan ormawa tersebut juga termasuk bagian dari organisasi yang resmi tercantum di kampus tersebut.
Ruang ke-sekertariatan ukm dan ormawa kampus itupun didalam nya juga belum tentu ter fasilitasi dengan lengkap jauh dari kata layak untuk dipakai atau ditempati. Banyak barang seperti kipas angin, lampu, dan lain-lain masih kurang dari kata cukup. Bahkan sekat antara ruang secretariat ukm maupun ormawa hanya terbatasi dengan tembok atau triplek tipis yang menghubungkan beberapa sekre yang mana jika sekre satu yang lainnya terlalu ramai akan menggangu sekre ukm dan ormawa lainnya dan itu sangat tidak nyaman dan merugikan ukm dan ormawa tersebut, karena sekre juga bisa di gunakan sebagai tempat diskusi untuk suatu organisasi ukm atau ormawa untuk melakukan rapat atau hal yang lainnya.
Menurut saya, upaya yang dapat dilakukan untuk membangun fasilitas infrastruktur kampus yang lengkap dan merata serta pembangunan nya yang tidak lama agar segera terelaksasikan dengan cepat tanpa adanya rasa iri dan kecemburuan antar sesama fakultas lainnya. Pihak kampus atau universitas harus segara merelaksasikan pembangunan infrastruktur di setiap fakultas dengan adil tanpa membeda-bedakan antara fakultas masing-masing serta membenahi dan memperbaiki ruang sekretariat ukm atau ormawa yang dirasa tidak layak untuk dihuni. Bagi ukm dan ormawa yang belum mendapatkan ruang sekretariat nya segera dibuatkan agar masing-masing ukm dan ormawa tersebut tidak ada yang dibeda-bedakan dan adil serta merata.