Sumber Foto: Aryo Satryo Tamtomo/Spanduk berlogokan
LPM Locus, Boyolali Sabtu, 08 November 2025
Karanganyar, 09 Oktober 2025 – Sejumlah mahasiswa asal
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta yang tergabung dalam Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM) Locus baru saja menggelar Pelatihan Jurnalistik
Tingkat Dasar (PJTD) di Dukuh Wonodadi,
Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
Acara ini digelar selama tiga
hari dua malam, mulai pada hari Jum’at (07/10) dan hingga Minggu (09/10).
Sesuai namanya, Pelatihan
Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) ini berfokus pada materi dasar jurnalistik. Salah
satu peserta, Hanan, menceritakan pengalaman dan pengetahuan yang ia dapat
dalam kegiatan ini.
“Kita tau cara pengambilan data,
bagaimana cara membuat straight news
terus ciri-cirinya, kemudian bagaimana cara berbicara dengan narasumber,
sopan-santun (terhadap narasumber), dan seperti itu,” ucap mahasiswa asal
Bengkulu tersebut.
Menariknya, alasan Hanan
mengikuti PJTD ini selain kewajibannya sebagai anggota baru LPM Locus, dirinya
juga berharap materi-materi di dalamnya dapat berpengaruh terhadap pengerjaan
tugas akhirnya nanti.
“Materi yang dipaparkan ini
berguna untuk membuat straight news dan
opini, kemudian ini nanti bakal berguna untuk tugas akhir.” tukas Hanan.
Adapun, PJTD kali ini mengusung
tema yakni “Unfolding Local Realities
that Redefine the Narrative”. Nyimas, salah seorang Sie Acara pada acara
kali ini menjelaskan, bahwa tema tersebut dipilih guna menyoroti peran jurnalisme
di tingkat lokal sekaligus mendorong peserta dalam inovasi bercerita.
“Dipilih soalnya nyoroti peran
jurnalisme lokal dalam membentuk ulang cara pandang dunia. Mendorong inovasi
bercerita dan menggugat narasi lama agar lebih adil dan berimbang,” ujar
Nyimas.
Pelaksaan PJTD sebagai salah satu
program kerja utama bagi LPM Locus biasannya diadakan satu kali di setiap
periodenya, selain itu juga dalam pelaksanaannya kerap berlangsung di berbagai
tempat. Nyimas kembali menjelaskan bahwa pemilihan lokasi-lokasi tadi juga
mesti berbarengan dengan adanya isu-isu setempat yang beredar.
“Untuk tempatnya sendiri bisa
berubah dan disesuaikan dengan isu di daerahnya,” ungkap Nyimas.
Maka tak heran, apabila Dukuh
Wonodadi dipilih menjadi tempat dilaksanakannya PJTD tahun ini. Kawasant
tersebut menyimpan berbagai isu yang menarik. Salah satu contohnya Dukuh
Nglayut yang berisikan masyarakat dengan mayoritasnya beragama Hindu.
Sumber Foto: Panitia PJTD/Peserta PJTD saat
penugasan liputan di Dukuh Nglayut, Boyolali, Sabtu, 08 November 2025
Nyimas juga menambahkan dengan adanya
pelatihan tersebut, peserta anggota baru LPM Locus diharapkan mampu memahami
dasar-dasar kepenulisan secara baik sekaligus menjadi bekal mereka dalam
berbagai agenda peliputan di lapangan.
“Harapan kami anggota Locus
sendiri dapat memahami dasar-dasar dalam kepenulisan dan dampaknya,
materi-materi dan evaluasi selama mengikuti PJTD ini menjadi bekal mereka untuk
liputan berita kedepannya.” tutup Nyimas.
Meski di peruntukkan anggota
baru, acara PJTD ini juga terbuka untuk umum. Dengan biaya sebesar Rp100.000, peserta
tidak hanya disuguhkan materi seputar jurnalistik tetapi juga berbagai agenda
menarik lain—seperti menonton
sekaligus berdiskusi bareng soal film berkualitas, melakukan liputan ke
lapangan, hingga wawancara langsung dengan berbagai macam narasumber. Seru
banget, kan?
Jadi, buat yang belum sempat mengikuti
PJTD kali ini tenang aja, karena LPM Locus selalu mengadakan PJTD di setiap
periodenya. Jadi gimana nih, belajar jurnalistik itu mengasyikkan bukan?
Penulis: Aryo Satryo Tamtomo
Penyunting: Adista Putri Revalina