Sejak
peluit awal dibunyikan, Brigade Tauhid langsung mengguncang arena dengan chant
kompak yang menggema di setiap sudut GOR. Sorakan mereka yang penuh semangat
mengiringi setiap serangan MUHI, menciptakan atmosfer kompetisi yang hidup dan
membara.
Puncak
kemeriahan terjadi ketika kain raksasa bergambar tokoh wayang terbentang di
belakang tribun suporter. Visual spektakuler tersebut sukses menyita perhatian
penonton dan menghadirkan aura megah di tengah laga yang sengit. Unsur budaya
lokal yang dibalut dengan kreativitas khas Brigade Tauhid ini tidak hanya
menunjukkan kebanggaan terhadap tradisi, tetapi juga semangat untuk mengangkat
identitas Solo di kancah olahraga pelajar.
Koreo
dan spanduk dalam gambar menampilkan tokoh wayang yang memiliki filosofi
mendalam, terutama terkait dengan budaya Jawa dan Kota Solo.
Sosok
raksasa yang ditampilkan dalam koreografi tersebut berakar dari kisah mitologi
Jawa kuno dan kemungkinan besar merupakan Rajamala. Dalam dunia pewayangan,
Rajamala bukan sekadar figur raksasa biasa, melainkan simbol keberanian,
pengabdian, dan kesaktian nilai-nilai luhur yang telah lama diwariskan dalam
tradisi Keraton Surakarta.
Penggunaan
tokoh ini sebagai bagian dari rangkaian acara Liga Solo Divisi 2 menjadi bentuk
nyata upaya mengangkat serta mempertahankan nilai-nilai budaya lokal di tengah
semangat olahraga. Lebih dari itu, inisiatif ini juga sejalan dengan konsep
sport tourism di Kota Solo, yang menonjolkan kekayaan budaya sekaligus
memperkuat identitas khas daerah di panggung nasional.
Dari
awal hingga akhir pertandingan, teriakan penyemangat Brigade Tauhid tidak
pernah padam. Setiap poin yang diraih tim MUHI selalu disambut dengan gemuruh
sorakan dan hentakan yel-yel yang menggema serentak, memberi energi tambahan
bagi para pemain di lapangan.
Dengan
kekompakan dan kreativitas yang luar biasa, Brigade Tauhid sekali lagi
membuktikan bahwa dukungan dari luar lapangan mempunyai peran besar dalam
perjalanan tim. Mereka bukan sekadar suporter, melainkan jiwa yang menjaga bara
semangat MUHI tetap menyala di setiap pertandingan Liga Solo 2025.
Penulis = Muhiska
Penyunting = Nazuwa Basalwa
