Litani Hujan Senja - LPM Apresiasi | Kritis, Realistis, Demokratis
News Update
Loading...

Litani Hujan Senja

Karya: Oliviana Angelicha Effendy

(Sumber ilustrasi: Pinterest)

Aku menemuimu di celah senja,

saat langit retak oleh cahaya jingga yang sekarat.

Wajahmu—bayangan terakhir

sebelum gelap menelan cahaya.

 

Lalu hujan turun,

seperti doa yang tak pernah sampai

 ke altar langit.

Aku mendengarnya berulang:

nama-Mu, nama-Mu, nama-Mu.

 

Betapa ganjil,

aku hanyalah peziarah di katedral waktu,

menyembah senja yang fana,

menadahkan tangan pada hujan

yang tak pernah reda.

 

Kau adalah keduanya:

perih yang indah,

indah yang perih.

 

Karya: Oliviana Angelicha Effendy

Penyunting: Chintya Alinda Riskyani

 

  

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done