“Aku Mencintaimu Seperti Hujan" - LPM Apresiasi | Kritis, Realistis, Demokratis
News Update
Loading...

“Aku Mencintaimu Seperti Hujan"

Karya: Oliviana Angelicha Effendy

  

Sumber ilustrasi: Pinterest

 

Aku mencintaimu...

seperti hujan yang tak pernah menuntut langit berhenti mencintai bumi

meski setiap jatuhnya adalah luka,

dan setiap rindunya…

hanya berujung pada genangan yang tak pernah dipeluk.

 

Aku mencintaimu dalam sunyi yang berjatuhan,

seperti rintik yang gugur tanpa suara,

menyentuhmu perlahan,

tanpa pernah kau sadari:

aku telah tiba jauh sebelum kau tahu,

dan tetap tinggal… bahkan saat kau memintaku reda.

 

Aku mencintaimu seperti hujan yang jatuh di kota yang tak menantinya,

yang kadang disumpahi,

kadang dinanti,

tapi tak pernah diminta untuk tinggal lebih lama—

meski ia rela hancur dalam setiap butirnya,

demi menyentuh pipi jendela kamarmu.

 

Aku mencintaimu dalam segala bentuk jatuh:

jatuh yang lirih,

jatuh yang deras,

jatuh yang tak tahu caranya berhenti—

sebab setiap kali aku mencoba melupakanmu,

langit dalam dadaku kembali mendung,

dan hujan tak pernah pandai menyembunyikan tangis.

 

Aku mencintaimu…

seperti hujan terakhir di bulan Juli—

yang tahu ini adalah akhir,

namun tetap turun,

karena ia tak mengerti cara berpamitan dengan lembut.

 

Dan bila suatu hari kau berjalan dalam gerimis,

dan entah mengapa dadamu berat oleh hal yang tak kau pahami,

ketahuilah—itu aku,

yang masih jatuh diam-diam,

masih mencintaimu diam-diam,

dari langit yang tak pernah lelah mengirimkan namamu ke bumi.

 

Karya: Oliviana Angelicha Effendy

Penyunting: Chintya Alinda Riskyani


Share with your friends

Give us your opinion
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done