Dua
puluh tahun telah berlalu, Ibu,
Tanpa
pelukan, tanpa nasihat lembutmu,
Aku
melangkah di jalan yang sunyi,
Tanpa
hadirmu disisi.
Aku
belajar berdiri sendiri,
Tanpa
dekapan yang menenangkan hati,
Tak
ada tangan yang menghapus luka,
Hanya
kenangan yang terus bercerita.
Di
setiap langkah, aku selalu mengingatmu,
Mencari
bayangmu di hembusan angin yang berlalu,
Dalam
malam yang sunyi tanpa suara,
Aku
bertanya, masihkah kau melihatku di sana?
Ibu,
meski waktu terus berjalan,
Rinduku
padamu tak pernah hilang,
Cintamu
tetap hidup di hatiku,
Menjadi
cahaya di setiap langkahku.
Dua
puluh tahun berlalu tanpamu,
Namun
kasihmu tetap abadi,
Aku
berjalan dengan doa yang kupanjatkan,
Menjadikanmu kekuatanku dalam setiap langkah.
Karya : Kanaya Riqky Aulia