Diskusi Mengkaji Insureksi#1 (17/3) BEM Unisri
(Foto: Nova Wisnu Murti) |
Setelah sebelumnya
melayangkan kajian mengenai seluruh aspirasi mahasiswa kepada jajaran Rektorat
dan Yayasan Slamet Riyadi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisri menggelar
aksi terbuka bertajuk “Diskusi Mengkaji Isureksi: Mimbar Bebas Ekspresi” pada
Kamis, (17/03/2022).
NR (bukan nama asli
-red) salah satu peserta mengungkapkan, bahwa forum ini diadakan sebagai bentuk
protes terhadap pihak kampus mengenai kelanjutan dari kajian yang sudah
diserahkan dan hinigga saat ini belum ada tanda-tanda mengenai kajian tersebut
akan digarap.
A (bukan nama asli -red)
menjelaskan bahwa pembentukan audiensi ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan
mahasiswa akibat tidak adanya keseriusan pihak pimpinan dalam menanggapi isu –
isu yang merebak di kampus.
“Besar harapan kami,
momen kali ini dapat dijadikan wadah/ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan
aspirasi secara langsung. Sehingga mahasiswa yang tidak memiliki afiliasi
dengan Ukm/Ormawa kampus, memiliki ruang untuk menyampaikan gagasan-gagasan
tersebut.” Imbunya (17/3).
Audiensi terbuka ini
memiliki fokus dan juga isu yang berbeda daripada forum – forum yang sudah
dilaksanakan sebelumnya, yang mana pada forum ini BEM KM lebih berfokus
pada isu – isu internal. BEM Unisri akan terus mengawal berbagai aspirasi
mahasiswa hingga menemukan titik terang dan berakhir pada forum Dialog Mahasiswa.
Pada Diskusi Mengkaji
Insureksi #1 ini BEM mengusung membicarakan isu seperti: Menakar kebijakan
potongan SPP, Sexting (Chat dosen) yang masuk dalam KBGO (Kekerasan Berbasis
Gender Online), model perkuliahan yang diadakan secara hybrid,
biaya tungu mahasiswa tingkat akhir, hingga asuransi Covid-19.
BEM selaku pihak
eksekutif mahasiswa mengharapkan akan kehadiran dari jajaran pimpinan untuk
turun ke bawah dan berbincang secara langsung dengan mahasiswa.
Jhoni, Presiden BEM
Unisri, menambahkan perihal berbagai data mengenai isu–isu ini sudah
dikantongi oleh pihak BEM yang disampaikan secara langsung oleh para mahasiswa.
Sehingga data–data yang disampaikan ini merupakan data yang akurat,
sesuai fakta, dan tidak dibuat-buat oleh pihak manapun.
Sedikit memberikan
harapan, dalam menanggapi dan menyikapi audiensi terbuka ini jajaran rektorat
langsung memanggil pihak negosiator audiensi untuk dimintai pertanggungjawaban,
mengenai bentuk acara dan juga isu – isu yang dibahas.
Reporter: Nova Wisnu Murti,
Windy Sulistyowati
Penyunting: Rynaldi Fajar