Sesi Diskusi Moderator dan Para Narasumber dalam Water Talks di kampus Unsa (22/03/24)
(Foto: Kufifah Windari)
Surakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) ke-32, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Balai Teknik Sungai menggelar seminar dengan tema “Infrastruktur Air dan Krisis Iklim” yang diadakan di Auditorium Universitas Surakarta (UNSA) pada Jumat, 23/03/24.
Acara ini diadakan untuk memeriahkan HAD ke-32 serta mempromosikan Forum Air Dunia ke-10 pada 18-25 Mei 2024 di Bali, Indonesia mendatang.
Water Talks ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di kota Surakarta dan dimoderatori oleh Astrid Widayani selaku Rektor Universitas Surakarta. Pokok pembahasan dalam acara ini tentang kerja sama lintas sektor dalam menjaga perdamaian melalui pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Kepala BBWSBS, Maryadi Utama memaparkan bahwa peringatan Hari Air Dunia tahun 2024 merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya air dalam konteks perdamaian dan keberlanjutan.
"Ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam menjaga perdamaian melalui pengelolaan air yang berkelanjutan", jelasnya.
Dalam acara ini dihadirkan beberapa pembicara yang berkompeten di bidangnya. Selain Kepala BBWSBS, ada juga Marasi Deon Joubert, S.T., MPSDA (Kepala Balai Teknik Sungai) yang menyampaikan terkait Penyelenggaraan 10th World Water Forum Bali 2024, Ir. Moh. Sholichin, MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, yang menjelaskan tentang Infrastruktur Air untuk Menghadapi Krisis Iklim, Dr. Dwi Purwantoro, S.T., M.T. selaku Direktur Sungai dan Pantai, yang menyampaikan Peran Instansi Pengelola Sumber Daya Air dalam Menghadapi Krisis Iklim, dan yang terakhir ada perwakilan dari Komunitas Peduli Sungai (KPS), yang menyampaikan tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Menghadapi Krisis Iklim.
Maryadi juga berharap, melalui keterlibatan para pemangku kepentingan dari berbagai negara dapat ditemukan solusi-solusi inovatif dalan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
"Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan, saya berharap ini dapat menjadi langkah awal menuju upaya yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan planet kita", pungkasnya.
Penulis : Kufifah Windari
Penyunting : Wiri Tanaya Hayu Madyani