Cerita dan (sedikit) Opini - LPM Apresiasi | Kritis, Realistis, Demokratis
News Update
Loading...

Cerita dan (sedikit) Opini

Ilustrasi: Pixabay


CERITA DAN (sedikit) OPINI
Menjadi mahasiswa adalah salah satu mimpi yang sedang tercapai. Menjalani fase kuliah ini, juga salah satu mimpi yang sedang dijalani. Dan, kampus tempat kuliah saat ini, bukanlah kampus impian yang sedari kecil diimpikan.

            Kuliah bukan di kampus impian. Anyway, I’m not alone. Banyak sekali –buuanyakk bahkan, diluar sana yang kuliah bukan di kampus impian. Menyesal? Not at all. Banyak berkhayal? Iya, terkadang. Ya, nggak bisa dipungkiri, beberapa hal yang kita inginkan, tidak semudah itu untuk dicapai. Harus jatuh bangun dulu untuk mendapatkannya. Bahkan, sudah sering jatuh pun, belum tentu tercapai.

            Kuliah. Nggak semua orang mampu, nggak semua orang mau, nggak semua orang sanggup. Terkadang, yang mampu, tapi nggak mau. Yang mau, tapi nggak mampu. Yang kedua-duanya –mampu dan mau, tapi nggak sanggup. Alasan setiap orang memutuskan masuk ke dunia bernama “kuliah” juga sangat beragam. Ingin sekedar belajar, ingin belajar dan berkembang, ingin belajar dan berkembang dan mendapat pengalaman, ingin belajar dan berkembang dan mendapat pengalaman dan mendapat teman hidup, atau sekedar sebuah tuntutan.

            Tapi, mau bagaimanapun, ketika sudah masuk ke dunia perkuliahan, mau tidak mau seseorang harus secara otomatis mau untuk hidup mandiri –sekalipun kampusnya cuma lima langkah dari rumah. Mandiri dalam hal apa? Everything. Iya, semuanya.

            Iya, tapi apa saja?
            Sebagai mahasiswa yang memutuskan untuk indekos, ini pertama kalinya dalam 19 tahun, hidup sendirian di kota. Lalu rasanya? Galau setengah mati-lah. Bagaimana tidak? Sejak masih digendong sampai bisa berlari selalu hidup bersama orang tua. Dan, menjadi mahasiswa untuk pertama kalinya, tekanan dari berbagai sudut juga sangat banyak sekali. But, this is my decision. So, I have to be responsible about that. Tekanan dan keharusan bisa hidup mandiri harus dihadapi dan dilaksanakan sendiri. Sebab, disini –di tanah yang jauh dari orang tua, mau bermanja-manja dan merengek adalah satu hal konyol.

            Selain itu, juga mandiri dalam menghadapi masalah dan resiko. Jangan dikira kalau kehidupan kampus seindah FTV yang sering ditayangkan ditelevisi. Apalagi resiko tentang tragedi salah jurusan. Kalau kata orang, dengan kuliah seseorang bisa menemukan jati dirinya, well, I think that’s little bit right. Sebab, beberapa orang mengira dengan masuk jurusan ini atau itu, adalah passion-nya, adalah apa adanya dirinya, adalah biar dilihat keren, adalah impiannya, adalah-adalah yang lainnya. Tetapi, kenyataannya? Ketika dari awal memang bersungguh-sungguh ingin kuliah, pastinya banyak persiapan untuk mendaftar di kampus impian dan di jurusan impian. Dan, ku beri tahu. Terkadang, yang kita impikan belum tentu yang terbaik untuk kita. Mungkin kelihatannya baik untuk banyak orang, tapi belum tentu untuk kita.

            Disinilah banyak belajar mandiri itu. Mencoba menikmati “tragedi salah jurusan” itu –walaupun terkadang ini benar-benar tragedi, dengan menjalaninya. Toh, tak ada jurusan yang buruk, kan? Rasanya semua jurusan –apapun itu, mengajarkan hal baik tentang kehidupan. Dan, rasanya seburuk dan se-tidak terkenal apapun, kampus juga akan mengajarkan hal positif pula perihal kehidupan.

            Jadi, dengan akhirnya memutuskan kuliah, apalagi mereka yang merantau dan yang rela pergi begitu jauh dari keluarga, mereka yang mau belajar dari berbagai pengalaman, mereka yang mau berkembang, mereka yang mandiri dan bertanggung jawab dengan keputusannya, ya kalian hebat. Selanjutnya, teruslah belajar, teruslah percaya bahwa tak ada yang selesai dari sebuah seni belajar, teruslah rendah hati, teruslah menerima nasihat, teruslah tersenyum, teruslah ingat orang-orang yang percaya dan mencintai kalian, lalu cepatlah sadar –bagi kalian yang tidak bersungguh-sungguh, dan teruslah percaya bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali dia mau berusaha. Salam Hangat!

oleh : rikaa

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done