Slamet menunjukkan gambar limbah-limbah yang membuat warga jatirejo resah, selasa (15/10/2024). (foto : Pinkan Marisca)
Surakarta – Warga Jatirejo mengeluhkan limbah dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang tidak dikelola sebagaimana mestinya. Belasan warga mendatangi Balai Kota Solo untuk menyampaikan keresahan mereka, Selasa (15/10/2024).
Kegiatan operasional PLTSa Putri Cempo telah menimbulkan pencemaran lingkungan serta mengganggu kesehatan warga sekitar. Ada dua jenis limbah yang dihasilkan, yakni limbah padat berupa abu dan limbah cair yang dibuang ke sungai.
"Limbah hitam padat itu membuat warga sesak nafas, batuk, pilek, juga gatal-gatal, yang lebih parah lagi kalau kena anak, batuknya semakin tidak tega lihatnya. Intinya kami sebagai warga, untuk masalah limbah ini sangat terganggu", kata Slamet, warga Jatirejo. Sementara untuk limbah cair dibuang ke sungai, Slamet mengatakan rumput yang ada di bibir sungai sudah mati semuanya, bahkan air yang dulunya untuk menyiram tanaman kini sudah tidak bisa digunakan lagi.
Warga merasa terganggu sejak dua bulan terakhir. Sebelumnya mereka juga telah melakukan protes terkait permasalahan ini, namun masih belum ada tindakan pasti dari Pemerintah Kota dan PT SCMPP selaku pengelola PLTSa.
"Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami atas nama Jatirejo meminta Wali Kota Surakarta untuk bertanggungjawab", ungkapnya.
Asisten Pembangunan Ekonomi Sekretaris Daerah (Setda) Solo, Gatot Sutanto mengatakan, pihak Pemkot telah menerima aduan tersebut secara administratif. Gatot berjanji segera melakukan koordinasi dengan pihak OPD Pemkot dan perusahaan terkait agar masalah tersebut bisa segera ditangani.
Reporter :
1. Hidahlia Adhitya
2. Rafi Majid
2. Pinkan Marisca
Penyunting :
1. Wiri Tanaya Hayu M