![]() |
Ilustrasi mata (Foto: Pinterest leylusha.nunusha) Karya : Oliviana Angelicha Effendy |
Peka Rasa
Ku tatap lekat parasnya dibawah langit yang mulai memerah
Senyum itu tampak merekah disudut bibirnya, namun diiringi tetesan embun disudut matanya
Tawa itu terlihat ceria namun terdengar getir diujung lidahnya.
Bukankah aku tak tahu penyebabnya?
Kau yang bodoh berpura-pura,menolak percaya dengan rasa yang ada
Kau yang tak mempercayai adanya rasa dihati,membuatku terpaksa tegar saat kita bersama.
Kau tahu getar hatiku untukmu
Kau tahu berbinar mataku saat menatap manik matamu yang indah,
dan kau juga mengerti bahwa aku menyimpan rasa yang tulus kepadamu.
Namun maaf,jika kita hanya sebatas angan yang tak pernah hadir ataupun keinginan tuk'memiliki.
Kau yang tak mampu memberi apalagi membalas,membuat hatiku rapuh, hatiku tak utuh lagi tak bisa kudapat ketulusan rasamu.
Mungkin kita hanya sebatas Nabastala dan Bumantara.
Kuharap kau bahagia dengan seseorang yang akan mewarnai kehidupanmu,tawamu,bahagiamu, dan binar matamu dengan berjuta-juta cinta yang tak pernah pudar disetiap saat.