Mahasiswa Se-Solo Raya menuju Gedung DPRD Solo untuk gelar aksi penolakan kenaikan harga BBM, Kamis (8/9/2022) (Foto : Rahmatika Putri Supuasari LPM Apresiasi)
Surakarta - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Surakarta dan BEM Solo Raya bersama alumni 98' dan perwakilan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Surakarta. Mereka berdemonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM.
Aksi massa dimulai sekitar pukul 12.30 WIB, yang diawali dengan orasi dari perwakilan mahasiswa yang hadir. Dalam orasi yang disampaikan, orator mengkiritik kebijakan pemerintah dengan adanya kenaikan harga BBM yang dianggap menyengsarakan masyarakat. Massa juga membentangkan spanduk dan poster penolakan kenaikan BBM.
Dari aksi tersebut massa menuntut 4 hal, diantaranya: mencabut dan menolak kenaikan harga BBM, menuntut pemerintah merevisi pasal-pasal karet dalam RKUHP, menunda proyek strategis nasional, dan mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga pokok. Dari ke-empat tuntutan tersebut, massa berharap penurunan harga BBM ini akan cepat direalisasikan.
"Dari tuntutan yang ada, diharapkan yang paling cepat direalisasikan adalah penurunan harga BBM." Ungkap Axel, anggota Aliansi Solidaritas yang turut hadir dalam demonstrasi, Kamis (8/9/2022).
Massa juga mendesak Ketua DPRD Surakarta keluar dari kantornya untuk menemui para pengunjuk rasa agar massa bisa menyampaikan tuntutannya. Atas desakan tersebut, akhirnya Ketua DPRD menemui massa dan menandatangani tuntutan yang diajukan.
Aksi tersebut dilaksanakan tanpa adanya kericuhan, anarkis, provokatif, serta tidak ada aksi yang merusak fasilitas umum.
Reporter : Rahmatika Putri
Penyunting : Hesti Prihartini