Surakarta - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Komite Bengawan Bergerak (KOBAR) melakukan aksi unjuk rasa bertajuk “3 Tahun Penghianatan Rezim.” Komite Bengawan Bergerak terbentuk dari beberapa pergerakan mahasiswa dan juga gerakan rakyat.
Aksi massa dimulai pukul 13:00 WIB, diawali dengan massa aksi yang melakukan long march dari Sriwedari sampai Bundaran Gladak. Setelahnya, dilanjutkan dengan penyampaian orasi oleh salah satu anggota Komite Bengawan Bergerak.
Terdapat 16 poin tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi, beberapa diantaranya: usut tuntas pelanggaran HAM berat di masa lalu, usut tuntas kasus pembunuhan supporter Arema, tolak kenaikan harga BBM, cabut UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020, dan wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, ekologis, kerakyatan, dan ramah terhadap perempuan.
“Ada 16 tuntutan yang diajukan, saat ini memang tuntutan itu yang paling krusial.” Ujar Is, salah satu anggota Komite Bengawan Bergerak, Kamis (20/10/2022).
Massa aksi tidak hanya dihadiri dari rakyat Solo, ada juga mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) yang datang dan mengikuti aksi. Adit, mahasiswa UGM mengatakan jika ia mengikuti aksi di Solo untuk bersolidaritas dan menunjukkan bahwa masih ada perlawanan dari rakyat di bawah yang belum merasakan perubahan dari rezim.
“Peringatan 3 tahun kepemimpinan Joko Widodo ini bukan hanya simboliknya saja, tetapi juga melihat perjuangan kawan-kawan dan juga rasa solidaritas, serta terus menyuarakan dan memberikan tanda bahwa masih banyak orang yang melakukan perlawanan, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa 3 tahun kepemimpinan ini belum membawa perubahan yang signifikan serta belum berdampak postif pada kita.” Jelas Adit.
Adit menambahkan, 16 tuntutan yang diajukan dalam aksi ini kurang lebih masih sama dengan apa yang menjadi keresahan mahasiswa.
“Sebagai mahasiswa, tuntutan ini kurang lebih masih sama dengan keresahan kami para mahasiswa.” Jelas Adit.
Meski sempat diguyur hujan. Namun, aksi tersebut berjalan lancar tanpa adanya provokasi, ricuh maupun perusakan fasilitas umum.
Reporter:
1. Sinta Rahmalia
2. Muhammad Rafi Majid
Penyunting:
1. Hesti Prihartini
