Besi Rel Kereta Api - LPM Apresiasi | Kritis, Realistis, Demokratis
News Update
Loading...

Besi Rel Kereta Api



Besi rel kereta api itu baru saja dilewati si kereta. Suara gemerutuk bekas gesekan roda kereta dengan besinya masih terdengar meski perlahan hilang. Debu masih beterbangan mengikuti arah laju si kereta. Dan, panas terik masih tertawa tatkala aku baru saja menyeberangi rel kereta api ini.

Akhir-akhir ini rasanya udara semakin panas, matahari semakin terik menyengat. Kalau saja aku ini tercipta sebagai es batu, mungkin sudah sejak lama aku meleleh. Tapi, Tuhan baik sekali menciptakan aku sebagai manusia.

Aku tidak sempurna. Tetapi, setidaknya kulitku tidak se-sensitif es batu ketika terkena terik matahari.

Aku memiliki organ tubuh yang utuh. Beruntung sekali diantara ribuan manusia lain yang mungkin saja sedang mengalami depresi sebab ketidak utuhan tubuhnya.

Aku juga diberikan akal yang masih waras, setidaknya untuk beberapa kondisi. Mungkin saja, saat ini ada keluarga yang tengah resah sebab anggota keluarga mereka yang stress dan kehilangan akal sehatnya.

Aku diberikan kehidupan yang normal oleh Tuhan. Keluarga, sahabat, orang-orang baik, orang-orang baik yang baru, orang-orang baik yang ybaru yang akhirnya menjadi temanku.

Aku juga menjadi manusia amat beruntung. Tuhan selalu menunjukkan kekuasaanNya diwaktu yang benar-benar tepat. Sampai detik ini, aku benar-benar masih dalam kategori manusia yang sangat beruntung.

Aku juga sangat beruntung, sebab masih diberikan nafas hingga detik ini. Mungkin saja sekarang ada keluarga yang tengah berduka teramat sangat sebab kehilangan orang terkasih mereka. Mungkin saja sekarang ada yang tengah berjuang antara hidup dan mati sebab suatu penyakit atau kecelakaan.

Dan, aku juga masih sangat beruntung, aku masih mampu melihat segala hal sekarang, aku masih bisa merasakan segala hal, aku masih bisa berjalan kemana saja, dan aku masih dikelilingi orang-orang yang teramat menyayangiku.

Akui saja, kalian pasti menyayangiku, sadar atau tidak.

Dan, ya, sore ini kamarku terasa lebih dingin berkat benda ajaib bernama kipas angin. Aku beruntung sekali ditemani menulis oleh kipas angin ini.

Setelah ini, adalah waktunya bersyukur. Berterima kasih pada Tuhan atas segala hal. Yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi, itu semua berkat campur tangan Tuhan. Kita ini hanya apalah di muka bumi ini?

Bersyukur adalah salah satu cara paling mudah se-jagat raya untuk memuji dan merayu Tuhan. Berterima kasih dengan sepenuh tulus yang ada dihati kita adalah hal yang mudah bukan? Tidak butuh biaya, kita tidak perlu membuang waktu untuk pamer pada orang lain bahwa kita baru saja bersyukur. Tuhan tidak butuh apa yang kita miliki, sebab Dia-lah yang memiliki segalanya.

Jika kita mampu menunaikan hak dan menjalani kewajiban kita di dunia, maka penuhi juga hak Tuhan untuk kita puji dan kita rayu setiap saat. Percayalah, hidupmu akan senantiasa indah dan penuh berkah dari-Nya.

oleh : rikaa

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done