Source image_Google
Sejak dahulu pembahasan megenai rokok dikalangan Indonesia memang tidak ada habisnya. Sekarang ini membahas remaja yang gemar merokok bukanlah sebuah tren yang baru lagi. Adapun contoh dibeberapa tempat termasuk kampus sendiripun telah tertera warning untuk “dilarang merokok” namun masih ada saja para mahasiswa yang nekat merokok bahkan dibawah warning tersebut. Merokok sangat merugikan , sesungguhnya dampak yang paling berpengaruh sendiri adalah kepada seseorang yang pasif , yaitu seseorang yang berada di dekat seorang perokok dan tidak sedang merokok. Padahal, semua orang mengerti apa akibat dan dampak buruk dari merokok itu sendiri. Di beberapa surat kabar, majalah dan media masa lain telah menyatakan tentang bahaya merokok dengan secara terang terangan.
Seperti yang terjadi di UNISRI, belum ada tindak lanjut untuk para perokok yang melanggar aturan merokok, aturan tersebut berisi tentang aturan area merokok. Faktor lain sebenarnya harus ada dukungan dari seluruh dosen dan fakultas agar larangan merokok di area tertentu dapat berjalan dengan baik dan patuhi oleh seluruh sivitas akademik kampus, karna selama ini hanya bidang kemahasiswaan saja yang melakukan sidak dan sosialisasi tentang aturan merokok di kampus dan tidak ada dukungan dari para dosen. Merokok sesuatu yang wajar dan menghentikan seorang perokok itu sesuatu yang sulit jika dilakukan secara langsung dan tidak bertahap. Mahasiswa dituntut lebih peka, seharusnya mahasiswa punya rasa malu ketika melihat tulisan “dilarang merokok” tapi masih saja merokok. Bidang kemahasiswaan ingin melakukan kegiatan sosialisasi dan masih menunggu jawaban dari fakultas terutama para dosen untuk membantu kegiatan ini berjalan lancar. Diharapkan fakultas ikut bertindak untuk hal ini.